Betet biasa
Betet biasa | |
---|---|
![]() |
|
Betina (kiri) dan jantan (kanan) | |
Status konservasi | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Aves |
Ordo: | Psittaciformes |
Superfamili: | Psittacoidea |
Famili: | Psittaculidae |
Upafamili: | Psittaculinae |
Bangsa: | Psittaculini |
Genus: | Psittacula |
Spesies: | P. alexandri |
Nama binomial | |
Psittacula alexandri (Linnaeus, 1758) |
Dikenal sebagai betet, bitit, bayan, ekek dalam berbagai bahasa daerah, burung ini disebut dalam bahasa Inggris sebagai Red-breasted Parakeet atau Moustached Parakeet.
Nama ilmiah spesiesnya mengacu kepada Alexander Agung, yang tentaranya mengenalkan bayan ke dunia barat ketika kembali ke Yunani.[3]
Daftar isi
Pengenalan
Burung jantan
Mahkota dan pipi abu-abu ungu, dengan kekang dan kumis hitam. Tengkuk, punggung, sayap, dan ekor, hijau. Kekangnya berwarna hitam. Dada merah jambu, paha dan perut hijau pucat. Iris kuning, paruh merah, dan kaki abu-abu.[4][7]
Betet biasa memiliki perbedaan dengan betet ekor-panjang, yakni tubuh betet ekor panjang berwarna hijau, sisi-sisi kepala berwarna merah. Irisnya kuning-kehijauan, paruhnya merah, dan kakinya abu-abu.[8]
Kebiasaan dan ekologi
Betet betina dari Assam, India
Betet biasa hidup bergerombol dalam jumlah banyak, baik saat terbang maupun beristirahat dan bersarang dalam kelompok. Biasanya, dalam sebatang pohon bisa ditempati banyak sarang yang tidak berjauhan.[10] Terbang cepat dalam kelompok melalui tempat terbuka sambil bersuara bising; dan hinggap dengan ribut karena kepakan sayapnya. Makan atau bertengger di pohon sambil saling berteriak. Suara: seruan tajam berulang-ulang kekekek, atau teriakan parau seperti terompet.[11]
Betet memakan aneka buah-buahan, biji-bijian, nektar, tunas pepohonan, serta bunga-bungaan; terutama bunga-bunga Parkia, Albizia dan Erythrina.[11][2] Selain memakan bunga dan aneka buah-buahan, betet umumnya biji-bijian yang keras sekalipun layaknya kakatua karena paruh mereka besar dan kuat;lain halnya dengan nuri yang lidahnya seperti sikat, sehingga mereka memakan makanan yang lembut ataupun lunak.[12]
Bersarang sepanjang tahun dalam koloni. Sarang dibuat dalam lubang pohon, sering di lubang bekas burung pelatuk, yang dilapisi dengan serpihan kayu. Telur berjumlah 2-4 butir, agak bulat, berwarna putih.[11] Betet biasa berkembangbiak sepanjang tahun.[7]
Ia galak dan suka menggigit apabila dipegang.[2]
Ras dan penyebaran
Banyak subspesies yang mendiami pulau-pulau kecil atau kepulauan di Indonesia. Satu subspesies terdapat di kepulauan Andaman, dan satu subspesies terdapat di daratan Asia Tenggara dan menyebar sepanjang bagian timur laut Asia Selatan hingga kaki pegunungan Himalaya. Betet biasa tersebar hingga selatan Thailand, namun burung ini anehnya tidak ditemukan di Semenanjung Malaya dan Pulau Sumatra.[13] Di Indonesia, ia ditemukan di Pulau Jawa, Bali, dan Pulau Kangean.[13][10]Beberapa ras (subspesies) Psittacula alexandri (Linnaeus) 1758:[14]
- Psittacula alexandri abbotti (Oberholser) 1919; menyebar di Kepulauan Andaman.[9]
- Psittacula alexandri alexandri (Linnaeus) 1758; di Jawa dan Bali,[11] diintroduksi ke wilayah Kalimantan Selatan.[9]
- Psittacula alexandri cala (Oberholser) 1912; di Pulau Simeulue, Aceh.[9]
- Psittacula alexandri dammermani Chasen & Kloss 1932; di Kepulauan Karimun Jawa.[11]
- Psittacula alexandri fasciata (Statius Muller) 1776; dari Himalaya bawah (Uttar Pradesh utara, hingga ke Arunachal Pradesh dan Assam, India) ke timur melewati Asia Tenggara hingga ke Cina selatan. Diintroduksi ke Singapura, Hong Kong, dan kota-kota di Guangdong selatan.[9]
- Psittacula alexandri kangeanensis Hoogerwerf 1962; di Kepulauan Kangean.[11]
- Psittacula alexandri major (Richmond) 1902; di Kepulauan Banyak, Aceh.[9]
- Psittacula alexandri perionca (Oberholser) 1912; di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.[9]
0 komentar:
Posting Komentar