Tokek rumah
Tokek rumah | |
---|---|
![]() |
|
Status konservasi | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Upaordo: | Sauria |
Famili: | Gekkonidae |
Genus: | Gekko |
Spesies: | G. gecko |
Nama binomial | |
Gekko gecko (Linnaeus, 1758) |
|
Sinonim | |
Lacerta gecko Linnaeus, 1758 |
Daftar isi
Identifikasi
Tokek rumah yang masih muda.
Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang.
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.
Ekologi, perilaku dan penyebaran
Tokek yang kerap ditemui di pohon-pohon di pekarangan dan di rumah-rumah, terutama di pedesaan dan tepi hutan. Suara teritorialnya yang keras dan khas, tokke ... tokkee ..., menjadi dasar penyebutan namanya dalam berbagai bahasa.Tokek rumah memangsa aneka serangga, cecak lainnya yang lebih kecil, tikus kecil dan mungkin juga burung kecil. Seperti bangsa cecak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Terkadang tokek turun pula ke tanah untuk mengejar mangsanya. Di siang hari, tokek bersembunyi di lubang-lubang kayu, lubang batu, atau di sela atap rumah.
Telur tokek di suatu celah gua kapur.
Hewan ini tersebar luas mulai dari India timur, Nepal, Bangladesh, lewat Myanmar, Tiongkok selatan dan timur, Thailand, Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya, Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, Lombok, Flores, Timor, Aru dan Kepulauan Filipina (Manthey & Grossmann, 1997: 232).
Rujukan
- Manthey, U. & W. Grossmann, 1997, Amphibien und Reptilien Südostasiens. NTV Verlag, Münster.
Pranala luar
- (Indonesia) Tokek rumah bisa membawa kekayaan
0 komentar:
Posting Komentar