Belalang
Belalang | |
---|---|
![]() |
|
Dissosteira carolina | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Kelas: | Insecta |
Upaordo: | Caelifera |
Familia | |
Superfamilia: Tridactyloidea Superfamilia: Tetrigoidea Superfamilia: Eumastacoidea
Superfamilia: Pyrgomorphoidea Superfamilia: Acridoidea
Superfamilia: Trigonopterygoidea |
Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan.
Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan [1]
Daftar isi
Informasi lain
Sebagai makanan
Walang crispy pedas manis dari Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta
Pada pasar makanan China, misalnya Pasar malam Donghuamen, masakan belalang disajikan menggunakan tusuk sate.[2]
Pada beberapa negara di Afrika, belalang merupakan sebuah sumber pangan penting selain beberapa jenis insekta lainnya. Belalang menjadi sumber protein dan lemak untuk diet sehari-hari, terutama saat terjadi krisis pangan. Biasanya belalang dimasak sup. Belalang yang dikonsumsi di Uganda dan beberapa wilayah tetangga disebut nsenene, meskipun sebenarnya merupakan jangkrik rumput.
Pada beberapa negara di Timur Tengah, belalang direbus dengan garam, dikeringkan dengan sinar matahari, kemudian dimakan sebagai makanan ringan. [3]
Banyak insekta yang menjadi predator bagi belalang, misalnya berbagai jenis semut seperti pada genus Crematogaster.
0 komentar:
Posting Komentar